Viralindonesia.co.id - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi mengerahkan 360 orang untuk program padat karya tahun 2023. Menariknya, dari jumlah tersebut, sebanyak 33 orang merupakan masyarakat kurang mampu yang masuk dalam data Unit Gawat Darurat Kemiskinan (UGDK).
"Data UGDK menjadi acuan kami untuk mengalokasikan tenaga kerja dalam program padat karya," kata Donny Arsilo Sofyan, Kepala Bidang Bina Manfaat dan Kemitraan DPU Pengairan Banyuwangi.
Program padat karya ini melibatkan 11 Kordinator Sumberdaya Air (KORSDA) tersebar di berbagai titik lokasi. Kegiatannya difokuskan pada normalisasi sungai dan saluran air, serta melibatkan masyarakat setempat, khususnya Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) dan masyarakat tidak mampu yang masih bisa bekerja.
"Data UGDK ini tersedia di masing-masing kecamatan. Kami mencari warga yang berdomisili dekat lokasi kegiatan padat karya," ungkap Donny.
Donny menambahkan, program padat karya ini merupakan bentuk nyata pemberdayaan masyarakat dan sekaligus upaya penanganan kemiskinan. Sistem pembayarannya dilakukan secara tunai langsung ke rekening pribadi pekerja, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan.
"Setiap lokasi padat karya kami berdayakan 30 orang selama 2 minggu. Artinya, dalam satu tahun, Dinas PU Pengairan bisa memperkerjakan 360 orang," ujar Donny.
Donny menegaskan bahwa program padat karya merupakan salah satu wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat kurang mampu. Dengan memanfaatkan data UGDK sebagai acuan, program ini diharapkan bisa tepat sasaran dan memberikan dampak yang signifikan bagi pengentasan kemiskinan di Banyuwangi. (*)